Wednesday, February 10, 2016

Investasi aman antara rem dan persneling

Edy Tuhirman, CEO Generali
PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali) merupakan bagian dari Generali Group yang berdiri sejak 1831 di Trieste, Italia. Masuk ke pasar Indonesia pada| 2009 dan kini sudah memasuki tahun ke-6. Meski di Indonesia tergolong pemain baru, kinerjanya terbilang kinclong. Tahun 2014 Generali berada di rangking ke-7 dari seluruh perusahaan asuransi joint venture dengan pertumbuhan pendapatan premi baru mencapai 1,4 triliun.
Dalam perbincangan dengan SH, Jumat (27/3) di ruang kerjanya, CEO Generali Indonesia, Edy Tuhirman menjelaskan bahwa dalam asuransi selalu ada dua komponen yaitu proteksi dan investasi. Untuk proteksi, Generali menyediakan berbagai program perlindungan, seperti family protection plan, perlindungan cacat tetap, kebutuhan rumah sakit dan pembedahan, melahirkan, rawat jalan hingga perawatan gigi.
Sementara dari sisi investasi menurut Edy, investasi ini seperti menyetir mobil, sehingga perlu rem, setir, persneling, dan sebagainya. Sebab, jika tak dilengkapi, bisa jadi investasinya anjlok. Misalnya, seseorang yang telah mempersiapkan masa pensiunnya dengan membeli produk asuransi. Diperkirakan, pada waktu tertentu ketika ia mempersiapkan masa pensiun, nilai investasinya mencapai Rp 1 miliar. Akan tetapi, tiba-tiba pasar modal ambruk. Nilai investasi orang tadi turun tinggal hanya – misalnya — Rp 200 juta.
“Di Generali pemegang polis kita berada di blue ocean, unit link yang punya rem dan itu yang membuat kita beda. Kalau naik, biarin naik, kalau turun langsung amankan posisi dari resiko yang parah. Siapa yang bisa kendalikan pasar? Pasar bisa naik, bisa turun. Pemegang polis kita kasih robot, pegang satu-satu untuk amankan,”ujar Edy.
Menurut Edy, ARMS bisa menjadi solusinya. Ia mengklaim, solusi ARMS ini merupakan yang pertama di Indonesia. Pada dasarnya ARMS ini adalah sistem otomatis untuk memantau investasi nasabah. Jadi, dengan adanya ARMS, nasabah dapat menentukan level untuk mengambil untung dan level aman agar tak merugi besar (cut loss). Nasabah tak perlu lagi memantau pasar saham dan pasar uang setiap hari, karena ARMS yang melakukan secara otomatis. “Ide pengembangan ARMS ini terinspirasi pengalaman beberapa investor saat terjadinya krisis finansial tahun 2008, ketika kondisi pasar di seluruh dunia anjlok,” ungkap Edy.
Menurut Edy, ini adalah sistem perlindungan nasabah di mana saat pasar modal turun secara otomatis keranjang investasi dipindahkan ke tempat lebih aman. "Portofolio nasabah harus aman. Sistem ini membuat nasabah lebih leluasa untuk mengatur sendiri asset investasinya sesuai dengan profil resiko.
Ada beberapa modul dalam ARMS. Pertama, Automatic Trading Plan, merupakan fitur dalam berinvestasi, yaitu untuk mencapai target pengembangan dana investasi pada titik tertentu untuk meraih keuntungan (profit taking) atau menghindari terjadinya penurunan kerugian investasi lebih jauh (cut loss). Modul ini diibaratkan dengan sistem rem dalam menjaga investasi agar tidak melewati batas kerugian yang dapat ditolerir. Di sini, nasabah bisa menentukan sendiri nilai profit yang ingin dicapai dan nilai toleransi kerugian yang mampu ditanggung.
Modul kedua, Automatic Asset Rebalancing, merupakan fitur untuk menyeimbangkan komposisi alokasi dana investasi investor sehingga tetap berada dalam batas toleransi yang telah ditetapkannya. Modul Auto Balancingdiibaratkan sebagai setir atau cruise control yang bekerja untuk menjaga pergerakan investasi selalu dalam profil risiko yang sudah ditetapkan. Jadi, modul ini mampu menjaga pergerakan portofolio investasi nasabah tetap stabil dan sesuai dengan yang ditentukan.
Ketiga, modul Automatic Re-entry, merupakan fitur penentuan momentum bagi investor untuk kembali berinvestasi dengan alokasi masing-masing dana investasi sesuai dengan yang ditetapkan investor. Modul Automatic Re-entrydiibaratkan sebagai persneling otomatis (automatic gear) yang membantu mendeteksi saat yang tepat untuk kembali ke pasar. Dengan modul ini, nasabah secara otomatis dimungkinkan untuk menentukan waktu yang tepat untuk kembali berinvestasi di pasar modal, ketika kondisi pasar sudah mencapai titik yang dikehendaki.
Pengembangan ARMS telah memberikan beberapa manfaat, baik kepada nasabah maupun perusahaan. Manfaat paling utama dari ARMS adalah memberikan perasaan aman bagi nasabah dan keleluasaan dalam merancang perjalanan finansial. “Oleh karena merasa aman, impact-nya orang jadi lebih berani berinvestasi, sehingga return lebih tinggi. Investasi jangka panjang jadi lebih bagus,” ujar Edy. “Bagi perusahaan, dengan adanya ARMS ini, cost jadi lebih murah, sehingga jauh lebih efisien,” tambahnya.
Secara alamiah kata Edy, seorang investor memiliki karakteristik greedy atau penakut. Namun, ARMS membuat nasabah bisa disiplin. Ia menggambarkan contoh seorang investor tamak yang menempatkan modal Rp 100 juta, lalu nilainya naik menjadi Rp 150 juta. Nah, ketika ditawarkan diambil atau tidak, ia tidak mau ambil karena diperkirakan masih bisa naik lagi. Namun, ternyata pasar goyang sehingga modalnya hanya tinggal Rp 60 juta.
“Ketamakan dan ketakutan investor ini bisa terjadi di tempat lain, karena tidak punya disiplin. Di Generali ada disiplin, seperti Auto Trading Plan,” ucap Edy. Misalnya, seorang investor masuk dengan modal Rp 100 juta. Sebelumnya, investor telah membuat persetujuan dengan planner: ia akan take profit jika naik 40%, dan cut loss jika minus 10%. Lalu, ia mendapat untung 20%, naik lagi menjadi 30%. Akan tetapi, sistem belum merespons. Nah, ketika keuntungannya naik 40% menjadi Rp 150 juta, sistem secara otomatis akan mengunci untuk ambil keuntungan. Sebaliknya, ketika modalnya turun menjadi Rp 90 juta, sistem langsung melakukan cut loss, untuk dipindahkan ke money market supaya tidak kebablasan.
“Bagaimana caranya? Sistem TI yang melakukan monitoring setiap hari. Ketika sampai pada angka tertentu yang disepakati, sistem secara otomatis akan mengunci dan melakukan switching,” ujar Edy. “Jadi, setiap nasabah tidak perlu memantau pasar saham dan pasar uang setiap hari. Biarkan sistem kami yang bekerja.”
Klaim Edy diamini salah satu nasabahnya, Ariyanto Erlangga. Menurut pria berumur 43 tahun yang telah menjadi nasabah Generali sejak April 2011 ini, ARMS yang dikembangkan Generali sangat membantu. Sebab, selama ini ia menjadi pemegang polis dari beberapa perusahaan asuransi, tetapi tidak ada yang memiliki “sistem rem” seperti ARMS di Generali. Akibatnya, kalau saham anjlok, investasi juga menurun. “Saat ini saya tidak takut lagi dalam berinvestasi,” ucap Ariyanto. “Tetapi, perlu sosialisasi secara detail agar kita semua lebih tahu kegunaan ARMS,” tambah Ariyanto menyarankan.
Sekarang, kata Edy, Generali juga memiliki sebuah portal yang dapat digunakan oleh nasabah Generali Indonesia untuk memantau maupun mendapatkan informasi detail dari polis mereka.
Untuk menjaga pertumbuhan kinerja pada masa awal menggarap pasar Indonesia, Generali memiliki strategi sendiri. Generali, aku Edy, tidak langsung menggarap seluruh saluran distribusi yang ada, melainkan mengembangkannya satu per satu atau segementasi. Melalui segmentasi, Edy dapat melihat berapa jumlah potensi, lalu produknya apa sehingga fokus pada customer.
Generali percaya pada kekuatan multichannel distribution namun tidak menggarap seluruh channel ketika hadir di Indonesia. “Kami garap channel satu demi satu. Pertama kami hadir di Indonesia pada Januari 2009, kami mulai dengan dengan asuransi kesehatan employee benefit. kami tes modelnya untuk mengetahui kinerjanya. Saat ini, untuk new business, kami sudah menempati posisi 6 besar di Indonesia dari 45 perusahaan asuransi atau rangking ke-7 dari seluruh perusahaan asuransi joint venture. Dalam menjalankan bisnis asuransi ini, kami tidak menekankan pada pricing, melainkan pada service.
Pada tahun kedua, yaitu 2010, Generali cerita Edy mulai bekerja sama dengan bank sebagai salah satu saluran asuransi (bancassurance). Perkembangan di bisnis ini juga berkembang pesat. Sementara pada 2011, kami mulai mengembangkan agensi. Agensi kami juga mengalami booming. Saat ini sudah memiliki lebih dari 2000 agen yang memiliki license dan sudah memiliki 37 cabang di seluruh Indonesia. (Satoto Budi/Farida Denura)

 Mimpi Edy di Generali Indonesia

Berbekal pengalaman lebih dari 20 tahun di industri finansial, Edy Tuhirman bergabung dengan Generali Indonesia sebagai Chief Executive Officer. Selama lebih dari satu dekade, Edy mempelopori serta membangun bisnisbancassurance di Indonesia, sekaligus memimpin bisnis bancassurance di sebuah bank terkemuka. Dengan kiprahnya tersebut, Edy telah membawa Generali pada industri asuransi dengan pertumbuhan yang sehat dan pesat.
Memperoleh gelar pendidikan yang sangat berbeda dengan industri yang ia tekuni, yaitu Teknik Elektro yang diraihnya di Universitas Brawijaya, Malang, semangat Edy Tuhirman atas ketertarikannya pada industri asuransi dan keinginannya untuk meningkatkan kehidupan masyarakat, mendorongnya untuk terus memperkaya produk dan pelayanan Generali. Pengalaman hidup menginspirasi dan mendorong Edy untuk terus melakukan inovasi solusi finansial.
Edy juga meraih gelar MBA untuk General Management dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), Jakarta; CPM (Certified Professional Marketer) dari Asia Pacific Marketing Federation dan FLMI dengan peringkat “With Distinction” berhasil berhasil membetot asuransi Generali terus berkembang dan kini jumlah agennya mencapai 5.000 orang.
Persoalan SDM mulanya ia akui sebagai tantangan tersendiri ketika merintis Generali pada 6 tahun lalu. Kekuatan mimpi menjadi salah satu hal yang kemudian membuatnya mampu melalui tantangan tersebut.
Di awal mendirikan Edy menghadapi tantangan terutama di HR, mencari orang-orang yang mau bersama membangun mimpi membentuk Generali Indonesia. Berkat dukungan teman-teman yang mau membangun Generali dari nol dan bersama-sama melihat ke depan, Generali ini memiliki potensi yang sangat besar. “Mimpi kami Generali menjadi pemain yang signifikan di industri ini.,”ujarnya.
Mimpi lain Edy adalah ingin menjadikan Generali Indonesia sebagai The Apple, wadah orang mudah berkreasi (young dinamic and inovation) dimana orang muda yang berkarya dilatih untuk berkreasi dan inovasi.
Guna mewujudkannya pertama mimpi. Kedua, kita harus punya rencana, punya bisnis model, apa yang akan dilakukan ke depan. Dari situ baru mencari orang-orang yang tepat yang sesuai dengan rencana. Sebenarnya membangun perusahaan tidak beda dengan membangun tim sepak bola saja, mau strategi seperti apa. Dari modelnya, cari orang yang tepat untuk posisi tersebut.
Bagai Edy, pencapaian membanggakan dirinya di Generali Indonesia adalah,” setahun yang lalu, ada seorang penjual siomay di Semarang bisa membeli mobil sejak bergabung dengan kami. Bagi saya itu luar biasa, sangat menyentuh. Nanti akan semakin banyak orang lagi seperti itu, itu mimpi saya.
Edy juga punya impian agar lebih banyak lagi orang yang tercover, punya asuransi. Karena dengan demikian asuransi bisa membantu banyak keluarga-keluarga di Indonesia sehingga keluarga-keluarga ini bisa memikirkan bagaimana masa depan anak-anak mereka bisa sekolah secara baik, bagaimana bisa pensiun secara nyaman. Negara akan kuat kalau keluarga itu kuat. Kalau keluarga solid, negara kita akan menjadi kuat. Negara kita kan punya sumber daya yang banyak sekali. (Sat/Far)
Sumber: Harian Sore Sinar Harapan, edisi Selasa, 14 April 2015

Apa bedannya ARMS vs SWITCHING?


Semua asuransi yang mempunyai produk unitlink pasti mempunyai fasilitas pengamanan dana nasabah nya yaitu SWITCHING, yang artinya adalah memindahkan dana dari pilihan investasi satu dipindahkan ke pilihan investasi yang lebih aman, dengan maksimal 4x switching tanpa biaya.

Pertanyaannya adalah :
1. seberapa sering nasabah ataupun agen memantau market?
2. seberapa sering nasabah ataupun agen meminta ataupun menyarankan swithcing?

jawaban nya adalah TIDAK PERNAH!!!!!!

Kenapa? Bagaimana dengan perkembangan dana nasabah?

Dana nasabah akan mengikuti market, bila naik maka akan untung dan bila turun akan mengalami kerugian, karena prinsipnya hasil investasi tidak dijamin.

Bagaimana dengan ARMS?

ARMS adalah system switching yang dijalankan secara otomatis.

Market naik atau pun, nasabah dan agen tidak perlu khawatir dengan perkembangan dananya karena sudah ditentukan sejak awal berapa keuntungan yang akan di proteksi, berapa kerugian yang dapat ditoleransi, seberapa cepat ingin kembali memasuki market.....itu semua dijalankan secara AUTO..

MARKET NAIK --> PROFIT CLIMBING

MARKET TURUN --> CUT LOSS sebagai jaring pengaman saat jatuh

MARKET NAIK LAGI --> AUTO RE-ENTRY




SUDAH AMANKAH UNITLINK ANDA?
BAGAIMANA DENGAN RENCANA DANA PENDIDIKAN ANAK DAN PENSIUN ANDA BILA TIDAK ADA PENGAMAN?

Hak Paten Arms 20thn


PT. AJ GENERALI INDONESIA telah mempatenkan program ARMS nya sejak bulan Juni 2011, dan hak ini berlaku sampai 20 tahun, yang akan berakhir di tahun 2031.

ARMS merupakan system pengaman pertama dan satu-satunya yang ada di Indonesia untuk mengamankan dana investasi para nasabah asuransi unitlink, dengan fitur yang sangat dibutuhkan para nasabah guna mewujudkan tujuan keuangan di masa depan, dengan meningkatkan keuntungan dan meminimallkan resiko kerugian.

Apakah asuransi lain dapat menggunakan system ini? TIDAK BISA

Kapan asuransi lain dapat menggunakan systemi ini? TAHUN 2031 setelah kontrak hak paten ini selesai

Kapan saatnya nasabah bisa menyelamatkan dana investasi unitlink nya? SEKARANG JUGA, karena di perusahaan lain tidak mempunyai system ini dan harus menunggu hingga 20 tahun mendatang, sedangkan perencanaan keuangan masa depan anda tidak bisa menunggu 20tahun lagi, tapi sudah harus di siapkan dan direncakaan sedini mungkin yaitu sekarang lah waktu yang tepat

SUDAH AMANKAH UNITLINK ANDA?
BAGAIMANA DENGAN RENCANA DANA PENDIDIKAN ANAK DAN PENSIUN ANDA BILA TIDAK ADA PENGAMAN?

Business Director (BD)

Business Manager (BM)

Financial Consultan (FC)


BENEFIT BERKARIR DI ASURANSI GENERALI

KOMISI
BONUS
TRIP
REWARD

TOMBOL 2 PENGAMAN ARMS

Investasi Juga Butuh Rem dan Persneling


2. AUTO RE-ENTRY (ARE)

Auto Re-entry adalah fitur di dalam Auto Trading yang berfungsi untuk menginvestasikan kembali seluruh hasil investasi yang telah direalisasikan dan/atau diamankan secara otomatis dan sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi yang dimiliki investor.
Setelah keluar dari pasar, baik karena realisasi keuntungan atau menghindari kerugian lebih jauh, investor harus menentukan kapan ia akan kembali berinvestasi. Momen terbaik untuk masuk kembali adalah saat harga instrumen investasi (yang dimiliki investor sebelum keluar dari pasar) lebih murah. Hal ini dilakukan dengan mengawasi perkembangan harga di pasar setelah investor keluar dari pasar. Bila harganya turun lebih lanjut hingga mencapai titik yang telah ditetapkan, investor sebaiknya kembali berinvestasi seperti sediakala. Dengan Auto Re-entry, proses berinvestasi kembali ini berjalan secara otomatis.



Contoh :
Profit Climbing : 1%
CutLoss : 3%
Auto re-entry : 3%

Bila dana nasabah sudah mengalami cutloss, maka dana nasabah akan dipindahkan ke Money Market
 untuk menghindari fluktuasi penurunan harga. Saat market sudah mengarah lagi ke harga naik, maka bila sudah sampai di titik 3% dari harga bawah, maka dana akan dialokasikan kembali otomatis dari Money Market ke saham untuk mengambil keuntungan dari kenaikan harga saham.

SUDAH AMANKAH UNITLINK ANDA?
BAGAIMANA DENGAN RENCANA DANA PENDIDIKAN ANAK DAN PENSIUN ANDA BILA TIDAK ADA PENGAMAN?


TOMBOL 1 PENGAMAN ARMS

Investasi Juga Butuh Rem dan Persneling






1. AUTO TRADING = PROFIT CLIMBING & CUT LOSS

Auto Trading merupakan fitur yang berfungsi untuk memantau dan menjaga kinerja portofolio investasi agar konsisten dengan tujuan investasi yang dimiliki investor secara otomatis dari waktu ke waktu. Dalam berinvestasi, setelah mencapai target pengembangan dana investasi, investor harus merealisasikan keuntungannya (profit taking). Sebaliknya, saat terjadi penurunan dana investasi melebihi batas yang dapat ditoleransi, investor harus segera keluar dari pasar untuk mencegah kerugian lebih jauh (cut loss). Dengan Auto Trading, proses realisasi keuntungan atau mencegah kerugian ini berjalan secara otomatis
Pengembangan Lebih Lanjut dari Auto Trading: Profit Climbing
Dalam perkembangan selanjutnya, sebagai alternatif dari Profit Taking, Auto Trading memiliki fitur Profit Climbing yang digunakan untuk membantu investor agar tidak merealisasikan keuntungannya terlalu dini di saat pasar investasi masih dapat terus tumbuh. Konsep ini dapat dianalogikan dengan seseorang yang sedang menaiki tangga di mana pada setiap anak tangganya disiapkan jaring pengaman. Orang ini dapat terus menaiki tangga tanpa henti tanpa harus takut jatuh. Saat orang ini jatuh dari anak tangga manapun, jaring pengaman telah tersedia sehingga ia tidak jatuh jauh ke dasar lantai.

Profit Climbing
Merupakan fitur yang berfungsi untuk menjaga agar acuan fasilitas Auto Trading bergerak secara otomatis mengikuti pertumbuhan Nilai Investasi sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan oleh Pemegang Polis.

Cut Loss 
Merupakan fitur yang membantu mengamankan seluruh Nilai Investasi yang telah Pemegang Polis peroleh dari risiko penurunan lebih lanjut. Dana Investasi ditempatkan pada Generali Money Market II (special account).



Contoh :

Kita setel di awal dengan pola :
1. Profit Climbing = 1%
    artinya, bila ada kenaikan harga sebesar 1%, maka otomatis nasabah mendapatkan profit 1% dan  system akan mengunci profit tersebut dan otomatis menjadi patokan harga baru

2. CutLoss = 3%
    artinya,bila ada penurunan harga sebesar 3%, maka otomatis nasabah akan mengalami kerugian hanya sebesar 3%, lalu system akan memindahkan dana ke Money Market secara otomatis, sehingga nasabah tidak mengalami kerugian besar bila harga semakin turun

So...apakah unitlink Anda mempunyai system rem seperti ini? Apakah Anda akan membiarkan dana investasi Anda berkurang mengalami kerugian bila market sedang turun?



SUDAH AMANKAH UNITLINK ANDA?
BAGAIMANA DENGAN RENCANA DANA PENDIDIKAN ANAK DAN PENSIUN ANDA BILA TIDAK ADA PENGAMAN?


Sunday, February 7, 2016

Produk PREMIUM






Produk ini merupakan produk baru di Generali yang launching di Oktober 2013. Lebih mengutakaman hasil investasinya dari proteksi asuransinya. Produk ini dikenakan biaya akuisisi sebesar 50% untuk premi dasar pada tahun pertama, dan akan dikembalikan bertahap sebesar 10% per tahun mulai tahun ke-6 hingga tahun ke-10. 

Generali  mencoba membidik segmen masyarakat kaya di Tanah Air lewat produk investasi premiumnya, yakni UB Rich yang diklaim perseroan bisa menjadi cara baru untuk mendapatkan kemakmuran.Premi dasar minimum untuk produk ini adalah Rp. 25 Juta per tahun (Rp. 2.1 Juta per bulan).

Rider pada produk UB-RICH ini sama seperti produk I-PLAN, minus ADDB-PLAN, CI Accel PLAN, dan Medical PLAN.

Tetapi pada produk ini dapat dikenakan pinalti sebesar 75%, 50%, 40%, 30%, 20%, 10%, dan 5% jika dana ditarik mulai tahun pertama hingga ke-7. Bebas pinalti mulai akhir tahun ke-7 dan seterusnya.

Beberapa Benefit UBRich

  1. Ada loyalti bonus tahun ke 6 s/d tahun ke 10
  2. Masa menabung hanya 7 tahun
  3. Investasi optimal dengan fitur ARMS
  4. UB Rich : alat memenuhi kebutuhan keuangan jangka panjang
  5. UB Rich sebagai alat mengakumulasikan kekayaan berupa tabungan investasi sesuai dengan waktu dan jumlah dana yang diinginkan
  6. UB Rich sangat transparan
  7. Biaya akuisisi hanya di tahun pertama



UBRich
Ultimate Balance Right Insurance Choice  

UB Rich merupakan produk dengan premi regular yang dikemas untuk memenuhi kebutuhan Anda dan keluarga Anda di masa yang akan datang. 

UB Rich dilengkapi dengan Auto Risks Management System (ARMS) Fitur yang tersedia adalah:

  1. Auto Rebalancing diibaratkan sebagai cruise control investasi, yaitu pengaman dasar yang bekerja menjaga komposisi investasi tetap stabil dan tidak melewati batas toleransi yang sudah ditentukan sebelumnya. 
  2. Auto Trading sebagai rem investasi yang berfungsi menjaga investasi agar tidak melebihi batas toleransi yang dapat ditanggung ketika harga portfolio turun atau naik.
    Profit Climbing
    Merupakan fitur yang berfungsi untuk menjaga agar acuan fasilitas Auto Trading bergerak mengikuti pertumbuhan dana investasi terpilih secara otomatis sesuai dengan parameter yang telah Anda tetapkan. 
  3. Auto Re-Entry berfungsi sebagai automatic gear investasi yang digunakan untuk kembali berinvestasi secara otomatis sesuai dengan keinginan.
  4. Bounce Back merupakan fasilitas investasi untuk mengalokasikan kembali Nilai Investasi sesuai dengan alokasi pada jenis Dana Investasi yang ditentukan oleh Pemegang Polis atas seluruh Nilai Investasi yang telah direalisasikan.

Manfaat Utama UB Rich:
 Manfaat Meninggal Dunia & Meninggal Dunia karena Kecelakaan
Jika Tertanggung meninggal dunia, maka akan dibayarkan Uang Pertanggungan sebesar 100% ditambah dengan Nilai Investasi jika ada. Dan jika Tertanggung meninggal dunia karena kecelakaan, maka akan dibayarkan Uang Pertanggungan sebesar 150%. 
 Manfaat Akhir Pertanggungan 
Jika Tertanggung masih hidup sampai masa pertanggungan berakhir, maka akan diberikan nilai tunai (jika ada)  

Manfaat Asuransi Tambahan (rider):
 Manfaat Cacat Total dan Tetap 
Perlindungan atas Risiko Cacat Total dan Tetap sampai dengan usia 70 tahun.
 Manfaat Penyakit Kritis 
  • CI Additional
    Perlindungan bagi Tertanggung Utama terhadap 36 kondisi kritis. Manfaat Asuransi Tambahan ini tanpa mengurangi Uang Pertanggungan produk dasar.
  • MCI (Multi Stages of Critical Illness) 
    Perlindungan bagi Anda, pasangan Anda dan anak-anak Anda terhadap risiko 62 kondisi kritis yang terbagi dalam 3 tahap (Awal, Mayor dan Katastropik)*. Manfaat asuransi tambahan ini tanpa mengurangi Uang Pertanggungan produk dasar.
    *Tahapan Penyakit Kritis ditentukan Penanggungan berdasarkan informasi dari dokter yang tertera dalam dokumen pengajuan klaim.
 Manfaat Pembebasan Premi (Waiver of Premium) 
  • WoP Basic-Plan
  • WoP Full-Plan 
  • WoP Spouse Basic-Plan 
  • WoP Spouse Full-Plan 
  • WoP Parent-Plan
  • Survivor Parent-Plan
  • Survivor Spouse  Basic-Plan
  • Survivor Spouse Full-Plan
 Manfaat Santunan Tunai Harian Perawatan Rumah Sakit
Santunan Tunai Harian, apabila Tertanggung mengalami risiko rawat inap yang diakibatkan oleh suatu penyakit dan atau kecelakaan

Pilihan Investasi yang Menarik
Pilihan dana investasiBerinvestasi pada
Generali Money Market II100% pada instrument pasar uang
Generali Fixed Market II0% - 100% instrument pendapatan tetap
0% - 100% instrument pasar uang
Generali Equity II
0% - 100% instrument saham
0% - 100% instrument pasar uang

Pertumbuhan Dana Investasi 
Hasil Investasi1 bln3 bln6 bln9 bln12 blnYTD Sejak Peluncuran
Generali Money
Market II
0.71%0.85% 1.74% 2.6%3.37% 1.74%7.22%
Tolok Ukur *0.19%0.62%1.19%1.77%2.37%1.19%7.36%
* Rata-rata suku bunga deposito 1 bulan lima bank besar

Generali Fixed Market II-1.87%-1.80%-1.87%2.91%5.00%-1.87%23.65%
Tolok Ukur *0.250.76%1.44%2.19%2.98%1.44%8.93%
*70% bunga obligasi pemerintah, 30% suku bunga Bank Indonesia

Generali Equity II
3.33%
4.34%
18.39%
21.00%
25.96%
18.39%
23.61%
Tolok Ukur *
-4.23%
-3.93%
9.38%
9.37%
19.15%
9.38%
21.48%
* Indeks Saham LQ 45














Note: 
Kinerja di masa lalu bukan merupakan pedoman untuk kinerja di masa mendatang, harga dapat turun dan naik dan tidak dapat dijamin.

SUDAH AMANKAH UNITLINK ANDA?
BAGAIMANA DENGAN RENCANA DANA PENDIDIKAN ANAK DAN PENSIUN ANDA BILA TIDAK ADA PENGAMAN?